header kangmasgurucom

Upacara Bendera Siswa SLB

Upacara Bendera SLB Negeri Ungaran


Sebagai lembaga pendidikan formal, Sekolah Luar Biasa (SLB) juga harus mengikuti peraturan yang telah digariskan oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bahwa setiap hari Senin harus melaksanakan upacara bendera. Kegiatan tersebut banyak sekali mengandung nilai karakter yang sangat bagus bagi siswa maupun warga sekolah umumnya.

Diantara  nilai-nilai karakter yang terkandung dalam kegiatan upacara adalah religius, nasionalis, integritas, dan mandiri. Selain itu, upacara bendera yang dilaksanakan  merupakan sebuah proses pembelajaran bagi siswa untuk membentuk sikap kedisiplinan, kerjasama, menghormati dan menghargai serta membudayakan supaya hidup rapi. Kegiatan upacara setiap hari Senin secara tidak langsung merupakan sarana mengobarkan semangat nasionalisme serta cinta tanah air. Oleh sebab itulah upacara bendera sangat penting dilakukan mulai dari jenjang TK hingga perguruan tinggi tak terkecuali oleh siswa SLB.

Selain mengandung nilai sikap yang bermuatan karakter, upacara bendera juga penuh dengan nilai pengetahuan. Nilai pengetahuan tersebut berasal dari amanat yang disampaikan oleh guru pembina upacara. Melalui amanat dari pembina upacara itulah banyak sekali informasi-informasi penting yang bisa dijadikan bahan referensi bagi peserta upacara.

Lalu bagaimana jika upacara tersebut dilakukan oleh siswa Anak Bekebutuhan Khusus (ABK)?. Mungkin kita sering melihat upacara bendera yang melibatkan siswa sekolah umum, mulai dari petugas pemimpin regu, pemimpin upacara, pengibar bendera, pembaca UUD 1945, maupun pembaca susunan upacara. Lalu bagaimana jika upacara tersebut melibatkan siswa sekolah luar biasa sebagai petugasnya? Jawabnya tentu saja bisa, namun harus didampingi oleh guru.

Pengibaran Bendera


Seperti pagi ini, Senin 9 Januari 2023 Saya mendapatkan tugas untuk mendampingi siswa SLB Negeri Ungaran yang kebetulan bertugas pada upacara bendera. Mulai dari pembawa susunan upacara dan juga pembaca UUD 1945 memang harus didampingi karena mereka belum sepenuhnya  bisa membaca dengan lancar dan sempurna. Seringkali ada yang kalimat yang tidak terbaca, atau bahkan diulang beberapa kali. Oleh sebab itulah, salah salah satu tugas guru pendamping adalah mengarahkan siswa yang bertugas tersebut untuk meminimalisir terjadinya kesalahan.

Namun demikian, meskipun sudah didampingi dan sudah diarahkan adakalanya siswa yang bertugas dalam upacara tidak menghiraukan arahan guru pendamping, dan hal tersebut lumrah terjadi.  Bukan hanya petugas pembaca UUD 1945 maupun pembaca susunan upacara, petugas pengibar bendera pun meski sudah dilatih berkali-kali, namun saat praktik dilapangan sering terjadi kesalahan. Semua itu tidak menjadi masalah bagi kami guru-guru di SLB, bagi kami siswa mau tampil menjadi petugas upacara sudah jadi prestasi membanggakan.  

Bagi Saya pribadi keberanian siswa tampil menjadi petugas upacara akan memberikan pengaruh yang besar terhadap pembentukan karakter siswa, karena jarang sekali siswa SLB yang mau dan berani tampil di muka umum. Intinya upacara bendera adalah proses pembelajaran yang sangat penting dan sangat bermanfaat bagi siswa SLB untuk membentuk karakter dan sikap mencintai tanah air Indonesia.


www.kangmasguru.com
Admin Blog ini bernama Fauzul Andim, seorang Guru SLBN Ungaran ALumnus UIN Walisongo Semarang. Lahir di Blora, kini domisili di Semarang Jawa Tengah.

Related Posts

Posting Komentar