header kangmasgurucom

Salat Sambil Bercanda

2 komentar

Salat Duhur Berjamaah

 

Menjadi guru di Sekolah Luar Biasa (SLB) harus senantiasa bisa beradaptasi dengan segala suasana dan lingkungan sekolah. Namun dari semua itu, bisa beradaptasi dengan kondisi siswa-siswi yang mememiliki karakter yang berbeda-beda adalah hal yang paling penting. Karena dengan bisa memahami karakter anak didik yang berkebutuhan khusus itulah, seorang guru SLB akan mampu memberikan layanan terbaik sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh peserta didik.

Saya sebagai guru pendidikan agama Islam dan budi pekerti di SLB Negeri Ungaran sampai detik ini masih terus belajar bagaimana memahami dan menyelami karakter masing-masing peserta didik yang Saya ampu. Tidak mudah memang, karena Saya bukan berasal dari latarbelakang pendidikan luar biasa, sehingga membutuhkan effort lebih untuk bisa memberikan perlakuan terhadap anak-anak berkebutuhan khusus di SLB Negeri Ungaran.

Sebagai guru PAI&BP Saya harus lebih bijaksana dalam menyikapi segala bentuk perilaku dan tingkah polah siswa-siswi SLBN Ungaran . Salah satunya adalah perilaku siswa SLB ketika melaksanakan solat duhur secara berjamaah di musholla sekolah. Salat duhur berjamaah memang menjadi salah satu program rutin yang dilaksanakan oleh warga SLBN Ungaran yang muslim.

Saat waktu salat Duhur tiba, biasanya Saya mengajak siswa-siswi SLB N Ungaran khususnya yang berada di jenjang SMPLB dan SMALB untuk segera menuju ke musholla dan segera mengambil air wudhu. Kadangkala Saya harus mengajak mereka dengan berteriak-teriak, karena seringnya mereka menghindar untuk tidak mengikuti salat Duhur berjamaah. Bagi siswa-siswi yang sudah mapan, mereka dengan kesadaran sendiri biasanya langsung ke musholla, mengambil air wudhu dan segera menempatkan diri dengan duduk di shof salat.

Persiapan Salat berjamaah


Sambil menunggu siswa-siswi yang sedang berwudhu biasanya ada salah seorang siswa yang bershalawatan sembari menunggu iqamat. Di sisi lain biasanya ada beberapa siswa yang ngobrol, bahkan obrolan tersebut berlanjut ketika salat sudah dimulai. Bukan hanya itu saja, terkadang ada siswa dan siswi yang ikut salat berjamaah saling memanggil nama satu dengan lainnya disertai dengan tawa mereka.  

Nah disinilah Saya harus bijak dalam mensikapi masalah tersebut, tak jarang memang ketika Saya sedang memimpin salat duhur berjamaah, ada beberapa siswa yang berbicara keras dengan siswa lainnya, bahkan hal itu dilakukan sambil ketawa-ketiwi. Tentu hal tersebut mengganggu jamaah lainnya, tak terkecuali Saya sebagai imam. Terkadang ada juga siswa yang ketika salat berperilaku jahil dengan mencubit siswa lainnya, sehingga siswa yang dicubit tersebut lantas berbicara  dengan melaporkan kepada Saya bahwa ia merasa kesakitan karena dicubit.

Jelas saja hal-hal tersebut menjadikan salat menjadi kurang khusuk, namun Saya tetap berusaha fokus agar khusuk meskipun terkadang sulit. Setelah selesai salat Saya berusaha menasehati siswa-siswi yang dalam salat berbicara dan tertawa tersebut. Saya mengingatkan mereka agar tidak mengulangi perbuatan mereka karena dapat mengganggu teman-teman mereka yang sedang salat. Namun, nasehat tersebut biasanya hanya berlaku satu-dua hari saja, karena nyatanya dalam beberapa kesempatan lainnya saat salat duhur berjamaah siswa-siswi yang biasa berbicara dan bercanda saat salat mengulangi perbuatan mereka lagi.

Menghadapi kondisi yang demikian, sebisa mungkin Saya tetap berusaha bijak dengan tetap memberi nasehat dan mengingatkan mereka agar tidak berbicara dan bercanda ketika salat. Saya juga memaklumi bahwa apa yang mereka lakukan menurut mereka adalah hal yang benar dan biasa. Dalam hal inilah Saya dituntut untuk tetap bijaksana karena yang Saya hadapi adalah anak-anak luar biasa yang memiliki kebutuhan khusus. Akhirnya  dalam hal ini, Saya mencoba berpikir positif bahwa siswa-siswi SLBN Ungaran sudah mau salat berjamaah  saja adalah sesuatu yang baik. Selebihnya Saya kembalikan semua kepada Allah, semoga apapun yang Saya lakukan bersama siswa-siswi SLBN Ungaran khususnya dalam menjalankan ibadah salat Duhur berjamaah senantiasa mendapatkan RidhoNYA, aamiin.


www.kangmasguru.com
Admin Blog ini bernama Fauzul Andim, seorang Guru SLBN Ungaran ALumnus UIN Walisongo Semarang. Lahir di Blora, kini domisili di Semarang Jawa Tengah.

Related Posts

2 komentar

Posting Komentar