header kangmasgurucom

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

 


Pada akhir Januari 2023 yang lalu, tepatnya pada tanggal 26-30 Januari 2023 Saya berkesempatan mengikuti Diklat Nasional 40 Jam Pelajaran dengan tema “Merancang Kelas Berbasis Proyek untuk Penguatan Profil Pelajar Pancasila”. Diklat tersebut menghadirkan tiga narasumber yang berkompeten di bidangnya masing-masing yaitu Ratih Ayu Apsari, M.Sc., M.Pd., Nurul Bahirah, M.A., dan Hera Nopiyanti, S.S,. M.Pd.

Salah satu fokus yang dibahas oleh narasumber adalah tentang Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau P5. Tahukah kalian apa itu Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila? P5  sendiri merupakan bagian tak terpisahkan dalam struktur Kurikulum Merdeka. Lebih jelasanya bahwa Projek Penguatan Pelajar Pancasila adalah kegiatan kokurikuler berbasis projek dan dilaksanakan sesuai dengan tema-tema yang telah ditetapkan oleh Kemendikbudristek. Dengan kata lain, sebenarnya P5 merupakan program pembelajaran yang telah ditetapkan acuannya oleh pemerinta dalam hal ini Kemendikbudristek namun pelaksanaannya dilakukan oleh lembaga pendidikan masing-masing.

Karena Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan program wajib yang harus dilakukan oleh setiap satuan pendidikan di Indonesia, maka sebelumnya mereka harus mengetahui terlebih dahulu prinsip-prinsip dasar dalam  P5. Apa saja prinsip dasar-nya?.



Ada empat prinsip dasar dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang harus dipenuhi, yaitu: Pertama, Holistik. Holistik jika diartikan adalah memandang sesuatu secara utuh dan menyeluruh, tidak setengah-setengah. Jika dilihat dari konteks Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, holistik artinya kerangka berpikir yang mampu mendorong kita melakukan telaah tema secara utuh dan menyeluruh serta melihat adakah berkaitan antara satu hal dengan lainnya untuk memahami sebuah persoalan secara mendalam. Oleh sebab itulah, biasanya tema sebuah projek bukan merupakan tematik yang terdiri dari berbagai mata pelajaran, namun lebih kepada projek yang bersifat  pengetahuan secara terpadu.

Kedua, Kontekstual. Prinsip kontekstual artinya kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan senantiasa berdasar pada pengalaman nyata sehari-hari yang dihadapi oleh peserta didik. Prinsip konstektual ini sekaligus dapat mendorong pendidik maupun peserta didik menjadikan lingkungan sekitar dan juga realitas kehidupan sehari-hari mereka sebagai bahan utama proses pembelajaran yang dilakukan.

Oleh sebab itulah, lembaga sekolah sebagai penyelenggara projek harus dapat memberikan kesempatan bagi peserta didik khususnya untuk mengeksplorasi berbagai hal yang ada di luar satuan pendidikan. Bahkan ada baiknya tema-tema projek yang disajikan sedapat mungkin adalah berbagau persoalan  yang terjadi di daerah masing-masing.

Ketiga, Berpusat pada Peserta Didik. Prinsip ketiga ini langsung berkaitan dengan pembelajaran dimana peserta didik harus menjadi subjek utama pembelajaran yang bersifat aktif dalam mengelola proses belajarnya secara mandiri. Tugas pendidik adalah sebagai fasilitator pembelajaran yang memberikan ruang dan kesempatan bagi peserta didik untuk mengeksplorasi berbagai hal sesuai dengan kemampuan dan gagasan sendiri. Hal tersebut bertujuan guna mengasah kemampuan peserta didik dalam memunculkan inisiatif, ide-ide kreatif serta meningkatkan daya kritis dalam rangka memecahkan berbagai persoalan yang sedang mereka dihadapi.

Keempat, Eksploratif. Prinsip ini berkaitan langsung dengan semangat peserta didik dalam membuka ruang bagi proses inkuiri dan pengembangan diri peserta didik. Hal tersebut dikarenakan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila tidak berada dalam struktur intrakurikuler dalam mata pelajaran. Prinsip eksploratif sejatinya memiliki tujuan mulia yaitu dapat mendorong peran P5 dalam menguatkan kemampuan yang dimiliki peserta didik yang diperoleh dari mata pelajaran intrakurikuler.

 


Empat prinsip dasar Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila itulah hendaknya dijadikan acuan dalam melaksanakan berbagai kegiatan di lembaga pendidikan. Semoga setelah memahami hal tersebut di atas seluruh warga sekolah mampu melaksanakan kegiatan yang lebih berkualitas dan lebih bermanfaat. Aamiin !

www.kangmasguru.com
Admin Blog ini bernama Fauzul Andim, seorang Guru SLBN Ungaran ALumnus UIN Walisongo Semarang. Lahir di Blora, kini domisili di Semarang Jawa Tengah.

Related Posts

Posting Komentar