Setiap hari Senin dalam setiap semester ini, saya sebagai pendidik di SLB Negeri Ungaran Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah memiliki tugas untuk mengajar anak kelas VII jurusan B (tuna rungu) dengan 9 orang siswa. Kemudian setelah habis istirahat pertama saya berkewajiban mengampu kelas VIII jurusan A (tuna netra) sekaligus mengampu anak kelas 1 dan 2 SDLB jurusan A dan D (tuna daksa). Yang jam terakhir saya harus mengampu anak kelas VIII jurusan B (tuna rungu).
Senin, 31 Agustus 2015
Kamis, 27 Agustus 2015
Kontroversi Sekolah Lima Hari
Program sekolah lima hari yang mulai berlaku di Jawa Tengah tampaknya tidak disambut dengan baik oleh semua komponen yang berkaitan langsung dengan dunia pendidikan. Pro dan kontra di masyarakat pun terjadi seiring berlakunya program sekolah lima hari. Ada yang sudah melaksanakan ada pula yang belum. Kontroversi sekolah lima hari tersebut tampaknya akan berbuntut panjang karena sebagain pihak merasa keberatan.
Rabu, 26 Agustus 2015
Anak Berkebutuhan Khusus
Sahabat semua yang budiman, mulai saat ini di blog tercinta ini saya ingin berbagi informasi tentang anak berkebutuhan khusus (ABK). Kenapa saya ingin berbagi akan hal itu, karena selama ini keberadaan anak berkebutuhan khusus seringkali terpinggirkan atau dalam bahasa lain juga sengaja dipinggirkan. Padahal mereka juga bagian dari masyarakat yang wajib mendapatkan perhatian dan kesempatan untuk hidup sebagaimana masyarakat pada umumnya. Semoga tulisan saya akan bermanfaat bagi semua.
Selasa, 18 Agustus 2015
Mengembalikan Fungsi Sekolah
Perlindungan terhadap anak di Indonesia yang tertuang dalam Undang-Undang
No. 22 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak ternyata belum mampu mengatasi permasalahan kekerasan anak yang
terjadi di lingkungan sekolah. Hal
tersebut terbukti dengan semakin banyaknya kasus kekerasan yang akhir-akhir ini
mencuat dan terjadi dilingkungan lembaga formal pendidikan tersebut.
Jumat, 14 Agustus 2015
Belajar Mudah Aksara Jawa
Salah satu matapelajaran yang wajib diajarkan di
sekolah-sekolah di Indonesia adalah bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Namun, disisi lain agar
generasi muda khususnya para pelajar tidak lupa dengan bahasa ibu (daerah)
masing-masing, maka setiap daerah diberikan kewenangan untuk memberikan
matapelajaran sesuai dengan karakteristik daerah tertentu melalui matapelajaran
muatan lokal. Salah satu matapelajaran muatan lokal yang sering diberikan
kepada siswa adalah bahasa daerah.
Langganan:
Postingan (Atom)